English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

DAFTAR ISI BLOG

Label:
Recent Posts

Rabu, 15 April 2009

Tanpa Limbah Moge





Tanpa Limbah Moge
Kehadiran Suzuki Thunder 250 sempat bikin heboh. Sayang masa produksinya nggak terlalu lama. Padahal motor ini paling sip dimodif. Mau gaya apa saja hayo. Maklum, dengan mesin besar cocok dijejali berbagai gaya modifikasi. Telanjang oke, berfairing juga sip.
“Tapi saya lebih sreg desain fairing. Kesannya jadi motor sport sebenarnya,” kata Boby Damanik, pemilik Thunder 250 ini. Apalagi di daerahnya, Kupang, NTT, tampilan seperti ini masih langka.
Nah karena ingin seperti itu, makanya Topo Goedhel Atmodjo dari Tauco Custom (TC) tinggal meneruskan alur moge Suzuki yang ada. GSX250 jadi GSX600, begitu pikirnya. Contohnya banyak kok di majalah dan internet, jadi gampang deh buat builder heboh ini memujudkannya. Sempat terpikirkan juga oleh Topo berburu limbah moge, pasang, dan pasti jadi.
Tapi TC ditantang untuk membuat moge tanpa harus memasukkan limbah moge. Nah lho, gimana tuh. “Budget besar untuk pembuatan bodi, karena ingin sempurna di bagian itu. Lainnya cukup pakai variasi,” lanjut Boby yang punya profesi sebagai pengacara.
“Memang sebelumnya dia pernah modif motor ini di tempat lain. Tapi desainnya berantakan, jadi saya disuruh benerin lagi,” kata Topo. Untuk urusan bodi, TC memang harus bekerja maksimal, “Salah-salah bisa dituntut sama pengacara itu,” takut Topo yang keder juga sama profesi kliennya ini.
Tingkat kesulitan adalah menyeimbangkan antara bodi, swing-arm dan ukuran roda. “Jadi meski dari moge GSX tapi dimensinya dibuat lebih kecil. Patokan ada di roda dan lengan ayun,” kata builder unik ini.
Pelek berdiameter 17 inci ini memang punya telapak nggak terlalu lebar. Depan 2,5 inci dan belakang 3,5 inci. “Ini variasi Honda Tiger dan banyak dijual kok di toko variasi,” lanjut Topo. Setelah itu barulah dilakukan pembuatan lengan ayun yang murni rancangan TC.
Agar terlihat harmonis, monosok cukup pakai punya motor kecil. “Aplikasi punya Satria 120, gampang didapat serta pengerjaannya mudah,” lanjutnya. Pasti juga, secara dimensi per yang ada nggak terlalu bes
Pilihan menggunakan bodi part dari motor kecil berlanjut hingga bagian lain. Misal lampu rem dari Jupiter MX, dan visor eks Ninja 150.
“Jadi kalau ingin bikin moge, nggak harus maksa pakai limbah moge. Dengan ukuran dan desain pas, semua tetap terlihat harmonsi,” bangga modifikator yang lagi kebanjiran order ini. Satu hal lagi pasti harganya bisa lebih murah. “Itu yang saya harapkan,” timpal Boby setuju.
KNALPOT RAPI
Urusan knalpot, TC memang sedang mengembangkan desain sendiri. “Pastinya cocok untuk motor full custom seperti ini,” kata Topo. Bentuk segitiga dengan ujung yang hanya terdiri dari satu lubang.
Pipa buang ini juga enak dilihat karena menimbulkan kesan rapi. “Memang detail seperti itu dipikirkan banget, karenanya biar tampilan lebih heboh dibuatkan cover,” celoteh modifikator pedenya selangit lebih ini.
Cover dibuat pakai pelat tipis. Mulai dari tabung hingga bagian leher. Terkahir, baru deh kasih sentuhan kelir silver supaya lebih eye cacthing.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Deli Tire 110/70-17
Ban belakang : Deli Tire 140/70-17
Pelek : RGV
Head lamp : Variasi
Footstep : Yoshimura
Spidometer : Koso digital
TC : 0856-9156-7900
( Sumber : Motorplus)

0 komentar:

Posting Komentar

Designed by: Ariefortuna's Zone
 

Ariefortuna Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ariefortuna for ariefortuna's Zone